![]() |
Roof Drain |
Apa Itu Roof Drain?
Roof drain adalah sistem saluran atau alat pembuangan air hujan dari permukaan atap bangunan ke saluran drainase. Komponen ini menjadi bagian penting dari sistem plumbing dan drainase bangunan, terutama pada bangunan bertingkat, gedung perkantoran, pabrik, atau rumah dengan atap datar (flat roof).
Dengan cuaca tropis dan intensitas hujan yang tinggi di Indonesia, penggunaan roof drain berkualitas sangat penting untuk menghindari genangan air di atap yang bisa menyebabkan kebocoran, kerusakan struktural, hingga menurunnya usia bangunan.
Fungsi Roof Drain dalam Sistem Bangunan
-
Mengarahkan Air Hujan ke Saluran Drainase
-
Roof drain menangkap air hujan dari permukaan atap dan mengarahkannya ke sistem talang dan pipa vertikal, lalu ke saluran utama.
-
-
Mencegah Genangan dan Kebocoran
-
Genangan air di atap dapat merusak waterproofing dan struktur bangunan. Roof drain membantu mencegah kerusakan tersebut.
-
-
Menjaga Daya Tahan Atap
-
Air yang menggenang bisa menyebabkan retakan dan korosi. Roof drain memastikan air cepat teralirkan.
-
-
Estetika dan Keamanan
-
Roof drain membantu menjaga area sekitar bangunan tetap kering, aman, dan bersih.
-
![]() |
Roof Drain |
Jenis-Jenis Roof Drain Berdasarkan Desain dan Fungsi
-
Flat Roof Drain
-
Dirancang khusus untuk atap datar.
-
Biasanya dilengkapi dengan saringan dan talang vertikal langsung ke bawah.
-
-
Parapet Roof Drain (Side Outlet)
-
Dipasang di sisi atap dekat dinding pembatas (parapet wall).
-
Air dibuang secara horizontal ke saluran luar bangunan.
-
-
Overflow Roof Drain
-
Digunakan sebagai saluran cadangan jika drain utama tersumbat.
-
Mencegah banjir di permukaan atap.
-
-
Scupper Drain
-
Saluran air yang terletak pada dinding parapet.
-
Umumnya digunakan pada sistem atap datar dengan outlet samping.
-
-
Deck Drain
-
Untuk atap terbuka atau balkon yang juga perlu pembuangan air hujan.
-
Komponen Utama dalam Sistem Roof Drain
-
Saringan (Strainer/Grate): Menyaring daun, sampah, dan kotoran agar tidak masuk ke saluran pipa.
-
Body Drain: Bagian utama yang menampung dan mengarahkan air ke pipa.
-
Outlet/Pipa: Saluran pembuangan air ke bawah.
-
Seal Waterproofing: Untuk mencegah kebocoran air di sekitar pemasangan roof drain.
![]() |
Roof Drain |
Material Roof Drain yang Umum Digunakan
-
Besi Cor (Cast Iron)
-
Kuat dan tahan lama.
-
Cocok untuk area berat seperti atap gedung tinggi atau pabrik.
-
-
Stainless Steel
-
Tahan karat, ringan, dan tampak modern.
-
Banyak digunakan di bangunan komersial dan residensial mewah.
-
-
PVC/Plastik
-
Ekonomis dan tahan korosi.
-
Cocok untuk rumah tinggal atau bangunan ringan.
-
-
Aluminium
-
Tahan karat dan ringan, tetapi kurang kuat dibanding besi cor.
-
Standar Ukuran dan Kapasitas Roof Drain
Ukuran roof drain sangat tergantung pada:
-
Luas area atap yang akan dialiri
-
Intensitas curah hujan di wilayah proyek
-
Kecepatan aliran air yang diinginkan
Contoh:
-
Untuk atap rumah tinggal, roof drain berdiameter 2-4 inci sudah cukup.
-
Untuk atap gedung besar, digunakan drain dengan diameter 6-8 inci atau lebih.
Disarankan menggunakan rumus perhitungan berdasarkan standar SNI atau ASPE agar sesuai kapasitas.
Tips Memilih Roof Drain yang Tepat
-
Pilih Sesuai Jenis Atap
-
Untuk atap datar, gunakan flat roof drain.
-
Untuk atap miring, bisa dikombinasikan dengan talang dan scupper.
-
-
Perhatikan Kualitas Material
-
Gunakan bahan tahan lama seperti besi cor atau stainless steel untuk atap besar atau area publik.
-
-
Cek Ketersediaan Saringan
-
Pilih produk dengan saringan bawaan untuk mencegah penyumbatan.
-
-
Pastikan Tahan Terhadap Cuaca Ekstrem
-
Roof drain harus bisa menahan panas matahari, hujan deras, dan perubahan suhu.
-
-
Pertimbangkan Estetika
-
Untuk bangunan komersial, pilih desain drain yang tidak merusak tampilan arsitektur.
-
-
Gunakan Produk Bersertifikat
-
Produk yang memenuhi standar mutu menjamin ketahanan dan keamanan jangka panjang.
-
Pemasangan Roof Drain: Hal yang Perlu Diperhatikan
-
Posisi Pemasangan
-
Posisikan pada titik terendah dari permukaan atap agar air mengalir optimal.
-
Hindari area dengan potensi penyumbatan tinggi.
-
-
Kemiringan Atap
-
Atap datar harus memiliki sedikit kemiringan (1-2%) untuk mengarahkan air ke drain.
-
-
Sambungan Kedap Air
-
Gunakan waterproofing yang baik di sekitar drain agar tidak terjadi rembesan.
-
-
Saluran Pipa Terhubung
-
Pastikan pipa vertikal tersambung ke sistem drainase utama atau tangki penampung air hujan.
-
Perawatan dan Pengecekan Roof Drain
Agar sistem roof drain tetap berfungsi optimal, lakukan perawatan rutin seperti:
-
Membersihkan saringan dari daun dan sampah
-
Memeriksa adanya retakan atau kebocoran
-
Memastikan aliran air lancar hingga ke saluran bawah
-
Uji aliran dengan menyiram air di area atap (test flow)
Perawatan sebaiknya dilakukan setiap 3-6 bulan, atau lebih sering saat musim hujan.
Masalah Umum pada Roof Drain dan Solusinya
-
Tersumbat oleh Sampah
-
Solusi: Bersihkan saringan dan pastikan rutin dicek, terutama di musim hujan.
-
-
Bocor di Sekitar Drain
-
Solusi: Periksa waterproofing dan sambungan pipa, tambahkan sealant jika perlu.
-
-
Saluran Drainase Tidak Lancar
-
Solusi: Pastikan seluruh sistem saluran air dari atap ke tanah tidak tersumbat atau pecah.
-
Aplikasi Roof Drain di Berbagai Bangunan
-
Gedung Perkantoran: Gunakan heavy-duty roof drain dengan sistem overflow.
-
Pabrik dan Gudang: Butuh sistem drain besar dengan daya tahan tinggi.
-
Perumahan dan Apartemen: Gunakan roof drain ringan yang estetis.
-
Hotel dan Mall: Tambahkan sistem penyaring dan talang dekoratif.
![]() |
Roof Drain |
Kesimpulan
Roof drain adalah elemen penting dalam sistem atap bangunan yang berfungsi untuk membuang air hujan dan mencegah kerusakan struktur. Dengan memilih jenis roof drain yang sesuai, menggunakan material berkualitas, dan melakukan perawatan berkala, Anda bisa memastikan atap bangunan tetap kering, aman, dan tahan lama.
Dalam proyek konstruksi apa pun, jangan abaikan komponen ini. Pastikan roof drain yang Anda gunakan telah teruji kualitasnya, tahan terhadap beban cuaca, dan mudah dalam pemasangan maupun pemeliharaan.